Showing posts with label Thought. Show all posts
Showing posts with label Thought. Show all posts

Tuesday, May 29, 2012

Asal Usul Coklat Van Houten


Semua pasti tahu coklat Van Houten kan.. Kemasannya seperti ini:

Dibalik nama Van Houten ini ada 2 tokoh yang perlu untuk diketahui kiprahnya dalam membuat produk coklat ini. Saya perkenalkan, orang yang pertama adalah Milhouse Van Houten

Milhouse Van Houten
 Milhouse Van Houten lahir dan tinggal di Springfield, Amerika Serikat. Perawakannya yang kecil dan terlihat lemah membuatnya senantiasa dibully semasa hidupnya hingga sekarang ini  saat tengah duduk di kelas 4 Springfield Elementary School. Sebagian besar hidupnya sering dibully membuat kepribadiannya melankolis dan penyendiri. Suatu malam, sehabis meratapi nasib, Milhouse mencoba mencari teman baru melalui mIRC. Namun sayang, saat itu mIRC sudah tidak banyak yang pakai, sudah banyak yang beralih ke omegle. Tapi, mungkin memang takdir yang mempertemukan.. Milhouse melihat nickname bernama v4N_h0uten_B0yZ. Karena merasa memiliki kesamaan nama dan karakter, akhirnya Ia menyapa duluan si pemilik nickname v4N_h0uten_B0yZ. Dan ternyata v4N_h0uten_B0yZ adalah seorang musisi terkenal di Indonesia yaitu Charly Van Houten.

Charly Van Houten, vokalis ST12
Charly adalah tipe orang melankolis karena harus selalu mendalami peran sebagai vokalis ST12.  Selain itu, karena setiap hari harus menghayati lagu lagu ST12, kemelankolisannya dalam menyanyi pun terbawa hingga kehidupan nyata.
Setelah ngobrol panjang lebar semalaman akhirnya mereka merasa cocok satu sama lain dan mulai berteman di facebook.
Akibat menjalin pertemanan di facebook, intensitas ngobrol mereka pun menjadi tinggi. Kesibukan charly di malam hari membuatnya bersantai di pagi hari, sebaliknya dengan Milhouse yang santai di malam hari, maka dari itu mereka justru bisa saling bertemu online karena adanya jarak waktu panjang antara Indonesia dan Amerika. 
Pada suatu hari, saat sedang chatting berdua, hati mereka berdua sedang sama sama sendu dan membutuhkan obat pelipur lara. Milhouse kemudian googling dengan keyword "makanan pelipur lara". Didapatkanlah jawaban terfavorit, coklat, dari yahoo answer. Long story short..... Mereka memutuskan membuat usaha coklat untuk dapat membantu para umat manusia yang sendu dan melankolis... Coklat terebut dinamakan coklat Van Houten karena kesamaan nama belakang mereka.
Segeralah beli coklat Van Houten di minimarket terdekat agar bisa menemani kemelankolisan kalian yang sedang mengerjakan tugas, seperti Van Houten menemani kemelankolisan Milhouse dan Charly :')

Tapi bohong.......

Sunday, May 13, 2012

The Don't Joke

Di dunia yang saat ini, orang ngga lagi banyak orang yang bodoh dan suka dengan joke diulang ulang. Joke diulang ulang bukan berarti Joke yang saat itu diucapkan kemudian diungkit lagi di menit berikutnya karena dianggap sangat lucu dan pantas untuk diulang, bukan itu. Joke diulang ulang itu kaya yang ndengerin ngerasa bahwa joke itu de javu dan sudah over, seperti misalnya:
1. ingin naik lift → pintu lift tertutup → mengetuk pintu lift → mengucapkan salam
2. A: "kamu liat ngga hp ku dimana?" B: "di hatiku ;;)"
Joke tersebut di atas hanya sedikit sekali dari banyak joke pengulangan lainnya. Hal tersebut sih sah sah saja digunakan tetapi efeknya sangat tidak mengenakkan lo.. bisa saja kamu dicuekkin atau bahkan parahnya akan dikucilkan dari komunitas jika terlalu sering memakainya. Perhatikan lingkunganmu sebelum mengucapkan suatu joke. Mungkin hal tersebut dianggap sepele, tapi sebenarnya joke yang kamu ucapkan akan berpengaruh pada kehidupan sosialmu di masa sekarang maupun mendatang.
Orang yang punya banyak banyak joke baru dan joke tersebut gampang diterima atau tidak terlalu pake mikir biasanya akan lebih disenangi. Tapi kalo kamu sedang dalam komunitas profesional, lebih baik siapkan joke yang sedikit lebih serius karena hal tersebut akan menyebabkan selain disenangi dapat mencitrakan bahwa otakmu tidak kopong.
Selamat berkreasi ;)

*don't take it too seriously lah..

Monday, May 7, 2012

Minta Izin Dahulu

gambar diambil dari tumblr, diedit oleh saya
bagi adik adik yang masih duduk di bangku sekolah semoga tidak pernah terlibat tawuran karena hidup kalian masih panjang.. gapapa ding kalo mau tawur, tapi jangan lupa izin sama orang tua dulu... kalo ngga boleh ya udah ngga usah tawuran karena ridho orangtua adalah penting.
sebenernya saya cuma lagi kangen sama orangtua saya sih... memang ngga ada hubungannya sama tawuran karena aku ki ayu tur aku ki ora tawur.
nah, ini barusan saya juga jadi kepikiran untuk mengirim pesan pada bapak saya bahwa saya ijin pergi tawuran... karena pending jadi belum ada balasan. besok kalo sudah dibales saya akan beri tahu kalian bagaimana reaksinya.. semoga nantinya bisa menjadi pembelajaran bagi pemuda pemudi yang ingin tawur tapi takut atau malu atau sungkan untuk izin pada orangtuanya, semoga bapak saya bisa menjawab dengan bijak, anggap saja bapak sendiri :)

Wednesday, May 2, 2012

In Being Pretty

Gambar diambil dari film Eternal Sunshine for the Spotless Mind
Kalo ngomongin tentang orang cantik, terutama kaum cewe biasanya sering rada sinis. Emang sih, saya sebagai cewe pun sering sinis kalo misalnya ada orang yang dikasih hak istimewa dan orang itu cantik. Beh, pasti bikin sinis abis. Saya akan nge judge bahwa orang itu diberi privilege atau hak istimewa itu tadi karena dia cantik, padahal mungkin sebenernya bukan karena alasan itu. Kurang lebih karena pemikiran itu tadi akhirnya semua cewe atau sebagian besar sekali cewe berlomba lomba pingin cantik. Buat apa sih?
Menurut tafsiran saya, orang orang pingin cantik biar menarik sehingga disukai orang. Jika sudah disukai orang maka akan dengan mudah mendapatkan bantuan dan lain sebagainya. Lah gimana dong kalo misalnya cantik tapi sifatnya ngga banget? Oke, mungkin pernyataan klise. Sering juga mungkin dijawab semacam ini: Ya kalo cantik tapi nyebelin ngapain juga ditemenin, males banget deh bok~ Padahal kenyataannya yang saya lihat di kehidupan nyata... orang orang cantik yang stuck up itu pasti punya tempat.
Well, cantik sendiri relatif. Cantik pun sebenernya bawaan dari gen. Masa iya sih jatuhnya ngga adil gitu kalo ada yg ditakdirkan cantik kemudian mendapat hak hak istimewa di masyarakat.
Kalo saya sih yang penting maksimalkan potensi diri aja. Kalo emang ngga cantik ngga usah maksa maksa.. yang penting kita bisa menempatkan diri dengan baik dalam pergaulan, dan jaga kebersihan. Mungkin memang klise bahwa orang ngga cuma liat luarnya aja, yang penting hatinya, katanya sih hanya orang orang jelek yang ngomong deminkian. Tapi bagaimanapun juga, karena saya hidup di kalangan pelajar, hal terebut memang ada benarnya, cantik itu memang jadi nomer kesekian.. sikap, perilaku dan ilmu pengetahuan yang kita miliki lah yang lebih diutamakan. pintar pintar bergaul saja sih menurutku jangan sampai terjebak dalam lingkaran kemunafikan. *opoh*
Bersikap baik mungkin kuncinya. Bukankah dari awal tujuan pingin cantik karena pingin disukai orang? Berbuat baik tentu salah satu hal yang juga akan disukai.
oh iya, Selamat hari pendidikan semoga guru guru di Indonesia tidak hanya mengajar namun bisa mendidik.

Tuesday, May 1, 2012

Romantisme: Ilusi Manusia

"The mass media may not be successful in telling us what to think but they are stunningly successful in telling us what to think about" - Bernard Cohen (1963)
Pingin ngga sih punya pacar romantis? Well, bahkan saya sendiri sering menginginkannya. *maaf sebelumnya bagi yang tidak memiliki pasangan alias jomblo atau single tapi kalo saya sih ngga ya. fufufu* Kayanya bahagia gitu punya pacar yang romantis, tiap hari dateng ke rumah membawakan bunga, coklat, atau menonton sunset bersama~ *mainstream* Padahal sebenernya ada ngga sih romantisme itu? Hmm...
Kalo menurut saya sih romantisme itu cuma kaya trend yang terbentuk dari siaran di media massa kaya tv atau majalah atau buku buku teenlit gitu.  Jadi ngga kaya suatu hasrat yang muncul dari lahir kaya hasrat pingin makan atau hasrat pingin tidur. Mungkin saat ini lagu lagu yang sering diputer radio bercerita tentang sang pacar yang sering memberi bunga kekasihnya kemudian hal hal indah di dalam lagu tersebut dijadikan patokan keidealan dalam menjalin hubungan atau disebut romantis itu. Padahal kalo misalnya dia ngga pernah denger lagu yang isinya cowo ngasih bunga ke ceweknya bakalan ngga sih orang itu punya hasrat untuk ngasih bunga ke pasangannya? Coba kalo semua siaran diisi tentang memiliki pasangan hanya untuk berkembang biak apakah tetap akan ada pacaran dan romantisme? fufufu.
Mindset kita akan kebahagiaan yang terbentuk oleh pengaruh media tentang indahnya memiliki kekasih, hidup romantis dan bahagia selamanya sebenernya bisa saja diubah mulai sejak sekarang. Jadi, kalo saya sih ngga usah lagi menye menye cari pacar untuk mendapatkan keromantisan dari dia. Ngga usah sering sering nonton tv (terutama ftv), ngga usah nonton film drama, atau denger lagu lagu berlirik sendu dan berimingkan cinta seperti milik Katy Perry, Adele, atau The Bagindaz mungkin. Coba saja tonton film seperti Twilight.. tiba tiba vampir yang tidak pernah punya pacar selama 100 tahun (kira kira) bisa jatuh cinta sampai mau memberikan apa saja untuk gadis lesu seperti Bella Swan. Film seperti itu akan mempengaruhi dan membentuk mindset gadis gadis remaja untuk lesu dan tidak ada semangat untuk dapat dicintai orang lain. Padahal kalo diterapkan di kehidupan nyata sangat jarang lo yang senang sampai mati matian dengan orang lemah, lesu, lunglai, peselingkuh, suka galau, pasrah seperti Bella yg direpresentasikan dalam film tersebut. hehe.
Maka dari itu, marilah kita romantis terhadap diri kita sendiri dulu. Berbuat baiklah untuk diri sendiri daripada berharap kebaikan itu dateng dari orang lain. Daripada ujung ujungnya galau karena berharap mendapat kebahagiaan dari sesuatu yang semu :P
Ya tapi boleh boleh aja sih pingin punya pasangan yang romantis dan menikah dengannya untuk mendapatkan kehidupan bahagia selamanya seperti yang telah diagendakan oleh media. Mau gimanapun, ngono yo oleh, kata orang jawa. Memangnya siapa saya sok ngasih nasehat. ew.
Well.. Selamat memperjuangkan hidup masing masing kalo gitu ;D

Saya kasih bonus video nih biar ngga sedih terus
  
Mayer Hawthorne - Just Ain't Gonna Work Out

Sunday, February 26, 2012

I'm Not Usually Good At Giving Opinion

I never been a person that someone pick to give em opinion, I'm a 'good' person, you know, I just can't give bad words. But however, maybe I'm just weird that I have weird taste as well. Almost everything look good to me. hahaha. Whatever. You'll love me.

Have a great sunday everyone!

Sunday, December 18, 2011

Semua Orang Sinis, Termasuk Google


very popular problem

PS. maksud hati mencari 'mengapa jogja disebut sebagai kota pelajar', baru nulis mengapa jo.... eh suggestion-nya 'mengapa jodoh tak kunjung datang'
well, have you ever wonder why? (but, actually, I don't really care about this right now because I think I am too young for that kind of stuff, I am not really into commitment issue right now. hehe)

Wednesday, November 16, 2011

Being an Older Sister






I'm an older sister of a 5-years-old-younger-than-me girl. it's an honor for me. Everytime she asks me for an advice, I stop and thinking what's the best for her. That's what (hopefully) making me maturer. And I love her for that.
This evening she asked me: my rank at class drop so drastically from 3 to 9. I will be so embarassed and feeling guilty. What should I do?
well, the truth is, I think the rank she got is very nice! hello, when I was in junior high I never been in the list of 10 big rank in so many times (just 2 or 3 times in 6 semester). So I told her not to worry too much. The importance is if she knows what she has learned, if she knows what her passion is and if she has plenty friends to chill with. Life is too short to chase something that would not make us happy right? Just don't worry, if you are happy, your life will be just fine even when you don't get a good score. The point is to thank and don't forget to have friends with you :D

the photo was taken this night when I had dinner with my college mates. they are so gorgeous ♥

Saturday, November 12, 2011

That's A Red




-------------------------------------------------------------------------

Sara: What have I got, Harry? Why should I even make the bed or wash the dishes? I do them. But why should I? ......I'm alone. Your father's gone, you're gone. I got no one.... to care for.

Sara: What have I got, Harry? I'm lonely. I'm old.

------------------------------------------------------------------------

Sara Goldfarb (Ellen Burstyn) is the best character for this Requiem for a Dream. I like many of her plots. You know, Jared is good though but Ellen is way better.
She's old, lonely, television addict, remind me a lot of my grandma. that's killing me so bad actually.
I watched it 3 times and still want to watch it again.

Wednesday, October 5, 2011

Generasi Google #DDP

Pulang kuliah adalah surga bagiku. Berada di rumah dan bebas melakukan apa saja. Menyambungkan diri dengan internet adalah suatu hal yang sepertinya wajib aku lakukan apalagi di waktu yang luang ini. Langsung saja kucari alamat mengunduh mp3 (secara gratis tentunya) dengan search engine paling top di jaman ini, si Google. Sesaat setelah kupencet tombol telusur, tak sampai semenit ribuan sumber langsung kudapat di depan mata, seketika itu juga Google menarik perhatianku. Berbagai hal muncul di pikiranku, tentang perkataan seorang dosen yang menyayangkan kurangnya produktivitas generasi sekarang dikarenakan mengakses internet melulu karena mudahnya akses tersebut dan menyalahkannya sebagai alasan untuk jarangnya mereka membaca buku (yang harus dibeli di toko buku). Apakah generasi sekarang, generasiku, pikirannya tidak sekreatif generasi pendahulu dengan kemudahan akses yang bisa digunakan semua orang saat ini? Apakah kemudahan akses ini menumpulkan cara berpikir kami?

Sebagai generasi yang sudah sejak lama memanfaatkan kepraktisan mencari data tentu saja saya tidak setuju jika kami dituding sebagai generasi yang pikirannya tumpul karena ada kemudahan akses. Dalam hal ini tentunya klise untuk menyalahkan teknologi dalam hal kurangnya generasi sekarang membaca buku dan lebih memilih browsing di internet yang mana hal itu ditding sebagai faktor tumpulnya pikiran anak muda. Hari gini siapa sih yang lebih memilih mengeluarkan puluhan ribu rupiahnya untuk membeli buku, belum lagi keluar biaya perjalanan menuju toko buku, sementara itu masih harus mencari sebuah buku ditumpukan buku lainnya. Males banget kalo anak muda sekarang bilang. Kalau bisa mengunduh e-book atau cari artikel di internet mengapa tidak? Tinggal ketik apa yang ingin kita cari dan voila, muncul ribuan sumber tanpa perlu beranjak dari tempat duduk. Notabene biaya internet pun terjangkau untuk kalangan mahasiswa. Dengan dua ribu rupiah sudah bisa mengakses internet selama satu jam dan mengunduh e-book gratisan sebanyak banyaknya. Jika dibandingkan dengan membeli buku yang hanya mengusung satu tema sungguh jauh perbandingannya dalam hal luasnya informasi maupun biaya.

Kemudahan akses ini justru menjadi salah satu batu loncatan generasi muda sekarang untuk berpikir lebih luas, keluar dari mainstream informasi yang itu itu saja. Kita bebas mencari informasi yang kita ingin, dan bebas pula memberikan informasi yang kita punya. Saya tidak setuju apabila generasi pendahulu menyalahkan kemudahan akses ini, dan menuding bahwa generasi kami adalah generasi yang pingin enaknya saja dan kreativitasnya tumpul. Bukankah jika ada yang enak kita lebih memilih yang enak? Dalam hal ini pun yang enak juga tidak lebih buruk dari yang tidak enak itu sendiri. Kreativitas kami pun bisa dibilang out of the box karena luasnya pandangan kami mengenai sesuatu. Lagipula, informasi yang ada di buku buku mahal itu bisa kita kumpulkan sedikit demi sedikit melalui akses internet yang sangat murah ini. Asal kita bisa memanfaatkan akses ini dengan baik, jangan cuma sibuk nyinyir di jejaring sosial saja. Mungkin dalam hal ini yang dipermasalahkan adalah bagaimana cara memanfaatkan penggunaan akses yang mudah ini dengan baik dan benar sesuai fungsinya untuk mahasiswa seperti saya, bukannya menyaalahkan kemudahan akses yang membuat generasi sekarang malas membaca. Dampak baik dan buruk itu sebenarnya ada di pilihan pribadi masing masing.

Wednesday, September 28, 2011

Sedih


(source: http://blogspot-tips2.blogspot.com/2011/04/mercedes-benz-mobil-mewah-terbaik.html)

Bahagia itu beda untuk semua orang, abstrak dan ngga bisa diukur dengan apapun, entah uang, jabatan dan hal lain. Sedih rasanya kalo orangtua selalu mengukur-nya dengan hal hal materialistis.
Seperti misalnya orangtua bilang ke kita, "Belajar yang rajin biar besok bisa kaya bapak beli mercedes keluaran baru" Saya suka sedih kalo anak belajar cuma disuruh biar besok bisa jadi pejabat yang uangnya banyak, malah melupakan esensi belajar itu sendiri. Apakah mercedes menjamin kita bahagia, Pak? Apakah jadi pejabat DPR RI menjamin kita bahagia nantinya, Bu? Tidak ada yang bisa menjamin kebahagian dan memberinya patokan. Secara kasat mata mungkin iya, contohnya, DPR RI yang pertengahan taun ini melaksanakan studi banding ke negara negara Eropa dan yang dihasilkan bukannya materi untuk memajukan pemerintahan malah piknik bareng keluarganya (oke saya mungkin awam dalam hal ini, coba cek blog Basuki T. Purnama di sini untuk lebih jelasnya). Mereka terlihat seperti anak TK yang sungguh pathetic, menginginkan liburan ke luar negeri. Apakah mereka bahagia? Makan uang rakyat untuk jalan jalan ke luar negeri dan sepulangnya ke sini yang dibawa malah tas tas dan sepatu high end bukannya ilmu yang seharusnya didapat dari study. Oke, stop cerita tentang government Indonesia, saya ngga ngerti, awam, ngga ingin sok tau dan menggurui. Tapi poinnya apakah kebahagiaan itu didapat dari harta?

Jika generasi muda sekarang ini diajarkan untuk bersifat konsumerisme, hedon, apa apa diukur dari price dan bukan value, mau jadi apa negeri kita? Mau jadi negeri permainan anak TK?
Mengapa tidak mulai sekarang katakan, "Bapak senang sekali bisa setiap hari bersama kalian dan ibu kalian, tanpa perlu mobil bagus bagus bapak sudah bersyukur sekali ada kalian, kalian yang selalu men-support. Terimakasih banyak ya." Anak anak pasti akan berpikir bahwa tujuan kita bukan mercedes, tapi kesejukan hati, rasa syukur, dan ketenangan. Rasa syukur yang bukan terpaksa karena dikira bersyukur itu ibadah yang nilainya 99 poin pahala. Ew, tentu saja bukan rasa syukur yg seperti itu. Rasa syukur menerima apa yang dititipkan-Nya di dunia ini pada kita tanpa perlu egois dan serakah. Kalo dipikir sih mustahil. Hari gini apa sih yang ngga pake uang? Mau pipis aja bayar. Well memang iya, makannya itu kita dikasih akal, gimana sih biar pipis ngga bayar? Gimana sih biar apa apa ngga perlu pake uang (dalam hal ini menjadi bahagia)? Pake akal mu, jangan cuma pake duit, kekerasan, kekuasaan. Malah kalo diliat di kota kota besar itu banyak yg stress gara gara ngejar duit melulu padahal rumahnya juga udah bagus, mobilnya bagus, penghasilannya di atas UMR banget. Kalo dibandingin sama orang orang desa yang apa adanya, ikhlas dan lebih sumringah, kontras sekali. (mungkin bisa bandingin orang orang jakarta dan joga, yg notabene jogja bukan desa yang isinya sawah kaya di ftv)

Silakan saja sih kalo ada yg filosofi tentang hidupnya adalah menjadi orang yang uangnya banyak, menurut saya sih jangan sampai lupa aja untuk menghargai hak orang lain, menghargai diri sendiri, jangan terlalu terbawa lifestyle yang sekarang keliatannya ada ada saja, menghindari sifat sifat DPR RI yang sekarang (semoga nantinya governmet lebih bijak, malu ngga sih kita tinggal di negri yang kaya raya tapi sekolah gratis aja ngga bisa terwujud?), setidaknya sekarang jangan ukur orang itu bahagia atau engga dari rumahnya, kendaraannya atau gadget nya. itu sih harapanku, setidaknya untukku sendiri :D

Tuesday, September 27, 2011

Kehilangan Mandi


Heart in a Heartbreak by The Pains of Being Pure at Heart

Memiliki kekasih untuk pertama kalinya adalah hal yang menyenangkan sekali, setidaknya untukku.
Putus dengan kekasih untuk pertama kalinya, yang notabene hubungan telah dijalankan lebih dari setahun bahkan dua tahun, adalah hal yang cukup aneh. Ya, memang sedih. Ya, memang galau. Tapi yang jelas ada kekosongan tersendiri. Kekosongan yang aneh kalo aku bilang. Yang biasanya setiap hari selalu diperhatikan dari bangun tidur, makan, mandi, pergi tidur dan bangun tidur lagi. Yang biasanya juga selalu ada untuk bercerita atau pergi bersama atau sekadar mengisi rasa bosan.. selama waktu yang cukup lama.
Pacar tidak seperti teman biasa yang mana teman biasa itu akan sangat awkward jika kita setiap saat memperhatikan gerak geriknya, menanyakan hal hal kecil seperti sudah mandi belum atau semoga tidur nyenyak dengan emote cium peluk dan cumbuan lainnya. Saat tidak ada lagi pacar, harus apa aku? Harus kepada siapa aku seperti itu?
Secara tidak langsung pacar itu sudah bagian dari hidup, bagian dari aktivitas. Seperti misalnya kalo biasanya dulu kamu tiap bangun tidur mandi, dan mandi itu tidak ada lagi sekarang, ada yang terasa kurang, ada yang terasa aneh di dirimu, entah bau atau tidak segar atau gatel gatel. Mandi pun tidak bisa dengan tiba tiba kita ganti dengan suatu kegiatan asing, misalnya berkubang, akan sangat berbeda rasanya saat kita masih punya mandi. Seperti itu mungkin ilustrasinya.
Ya, intinya aku di sini ingin curhat (dan boleh dibilang sedikit caper). Saya merasa ada yang kosong dan kurang. Bukan hanya itu, aku rasa tidak gampang untuk memperbaikinya. Ironis sekali saat tahu bahwa sebelumnya aku tidak memiliki kekasih selama 16 tahun dan baik baik saja. Ya, aku memang menyedihkan.
Menurutku, putus pertama kali ini menyiksa, cukup menyiksa. Tapi tidak menyesalinya. Ini saatnya mencari 'aktivitas' lain :D

Friday, September 16, 2011

Girl-Hate

Seorang cewek mungkin benci cowok. Tapi kebenciannya ngga seberapa kalo dibandingin dia benci sesama cewek.
Oke, mungkin ini sebuah isu klasik yang ababil banget kalo anak anak jaman sekarang (seperti saya) bilang.
Semua cewek pasti pernah membenci satu sama lain, baik yang tampak, yang terasa, yang tercium atau yang tak tampak, tak terasa, bahkan tak tercium.
Kalo saya bilang, cewe itu mengerikan sekali dalam hal benci membenci. Semua hal se-simple apapun kalo dilakukan oleh orang yang sedang cewe benci itu akan jadi hal seburuk buruknya hal, benar benar deh kalo bisa jangan sampai dibenci cewek.
Saya ngga mau subyektif di sini, baik dalam sisi hater maupun the one who is hated.
Pertama, kenapa membenci?
Cewek itu sebagian besar matre. Matre bukan dari segi harta benda aja, tapi juga matre dalam hal fisik, penampakan luar dan kebendaan lainnya. (Sebagian besar) cewek tergila gila mengejar keindahan yang sifatnya duniawi, baik disadari maupun engga. Hal itulah yang menggiring kita untuk membenci satu sama lain. Saat cewe lain cantik, pakainnya bagus, perhiasannya menyilaukan, pacarnya ganteng, pastilah masuk ke pikiran kita bahwa 'kenapa ngga aku aja yang seperti itu. toh dia ngga lebih baik dari aku' maka dari itu mulailah mata melihat dengan sinis dan akhirnya timbul kebencian. Mungkin seperti itu praktisnya kalo di otak saya.
Bisa juga: semua orang (dalam hal ini, cewek) pasti ingin dipandang dan diperlakukan sama. Jika ada cewek yang dipuja puja, disegani dan dielukan, sebaik apapun dia pasti banyak juga pembencinya. Karena para pembenci ingin juga diperlakukan seperti itu, mungkin.
Jadi, semuanya itu berasal dari rasa iri ya?
Ya bisa dibilang begitu. Tapi saya lebih suka menyebutnya kompetisi, dimana cewek suka sekali berkompetisi dalam hal hal semacam itu. Tapi, ujung ujungnya malah jadi ribut.
Kalo misalnya kita ngga ngapa ngapain kok tau tau dibenci?
Kamu ngga tau aja kalo kelebihanmu yang menyilaukan itu banyak, tapi kalo misalnya tau yaudah ngga usah lebay, jangan malah dilanjutin ntar malah keliatan maksa. Yang penting sih kalian stay cool aja, dan jangan sampai keliatan sok sok an cool. Ngga usah ambil pusing, gitu deh simple nya. Dan jangan sekali kali sampe sindir sindiran di jejaring sosial atau bahkan pake kata kasar :P
Apa bisa salahkan takdir saja kalo udah gini?
ya kalo itu mah terserah pribadi masing masing aja ya, tapi kalo menurut saya sih sebaiknya kita berhenti jadi ababil dan mulailah menghargai dan mencintai diri kita sendiri niscaya rasa benci ke orang lain itu sedikit demi sedikit mulai pudar karena pikiran kita dipenuhi rasa bahagia :D

Stay classy girls :D

Sunday, September 11, 2011

The Worst Thing About Death

Death is not that scary or miserable. It's very sad because we (the person who still live today) are being left by. I my self better be the dead one than the one who gets left.

Sunday, August 28, 2011

Termakan Omongan Sendiri



*I start to write in Indonesian right now because of some reasons: I have never been living in a country that fully use english as the main language or being active talker in english. so it maybe hard for me to give you idioms that english usually use. but I speak indonesia very fluently so I better with it. By the way, you can use translation that provided in my blog (you can find it in the right side of this page)*

Pernah ngga sih kamu kemakan omongan sendiri? misalnya nih suatu hari kamu bilang kamu ngga akan beli iPad karena ngga butuh atau pemborosan atau apaan sih kaya anak gaul pake iPad atau alasan yg lainnya. tiba tiba di suatu hari yang cerah.... tada, kamu update twitter, twitter for iPad. Dan ada segudang excuses dari kamu entah bilang bahwa tuntutan profesi atau karena dibeliin atau tuntutan jaman (pret banget). Dan akhirnya pada ngatain kamu kemakan omongan sendiri atau ngga konsisten lah atau labil atau apalah itu yg intinya offensive buatmu. Kalo saya mah who cares, emang saya pikirin? karena saya pikir People Changing. Yeah, kita semua berubah. Excuse yang mungkin bodoh banget dan klise. tapi memang kenyataannya seperti itu, bagian dari hidup. growing up, lingkungan yg berubah, pembelajaran, dan pola pikir. Tidak ada yg selamanya sama terus, kecuali emang udah sifat dari alam bawah sadarnya *opoh*. Seharusnya ngga usah lah mempermasalahkan bahkan mencibir orang orang yg kemakan omongan sendiri. Cukup diperhatikan saja (engga juga gapapa). Nanti malah suatu hari kita kemakan omongan sendiri bahwa ngga akan kemakan omongan sendiri setelah ngatain yg kemakan omongan sendiri :D
tapi menurut saya ada baiknya juga ngga usah banyak omong biar akhirnya nanti ngga jadi senjata makan tuan :D
stay real everybody!


Saturday, August 13, 2011

pencil on paper. original work from me.

Nowadays people like so much being on social network. Twitter, facebook, blogger, etc.
Sharing your life by updating status, twitting or posting an entry. What is the main purpose of it? Of course sharing, to let people know what you feel or do. But then, we start to be so self centered. Like having our bad opinion or judging something in negative way and it leads to trap other people to feel as bad as you. how cruel ya..
I obviously did that things to, I wanted people feel what I feel. But now, that was just really my old mistake. I have a good attitude, I will share the good thought of mine as a growing up woman.
ha!
xoxo

Tuesday, August 9, 2011

TV Show

yesterday I and my father had time together watching television (which is I rarely do).
we were watching Jejak Si Gundul, you may read the review here. Not just watching, we were comparing to another tv show, Jika Aku Menjadi, here is the review.
as I read Diana Rikasari's blog post today here, I feel like writing my discussion here in my blog.
first, don't be mad at anything I write, because I kinda free styling on writing, there is no purpose to hurt anybody's feeling.
secondly, someone's ever get mad of what I wrote, so I kinda traumatic, hehe.

merely, Indonesian like to show mellow dramatic material on television. tears, sympathy and kinds. But, I don't think we should do that. why don't we start showing its joy than its tears. like showing more 'Jejak Si Gundul' than 'Jika Aku Menjadi'.
my point here is, every people want to be equally treated. everybody has their self esteem.
I regret it that the tv show really have its show so cruel, seriously, lowering someone value by comparing to our own value? that is ridiculous. we are all the same, aren't we?
in my sentence 'comparing to our value' which is I mean we, who live not-in-farm environment, the tv show is like wanting us to say "thanks God I have better life than 'Jika aku menjadi people' ", that is so stupid. do you think we are better than them? nobody's better than nobody. In case, like Diana Rikasari would say in her post, 'We should tell him how much we envy his simple, humble life in the village, because life in the city is full of complexities. We should provide him the faith that he can make a betterment in life if he works harder. We should support him to never feel disheartened, for life, no matter what, works in many different ways. And we guide him with whatever knowledge or information we have, so he can be inspired' that is what I really want to tell here actually, thanks to Diana.

I my self, hate to be treated low or less. I'd rather get moral and respect help better than money and all that material stuff that seem to talk like, 'oh pity you, I can't imagine how hard your life, you are so poor'

Thursday, June 23, 2011

Pretty Girls Are Rules

my handmade. pencil on paper

most beautiful girls I know are smart.
one night it incited me to think, what does make it this way? why does the beautiful girls have to be smart?
in my conclusion, why most beautiful girls are smart because.. well, their beauty diminish their life burdensome. so they have enough time to study harder than average girls do. while average girls are craving to find out 'how to be beauty', the 'already beautiful' girls are doing some other beneficial things. how could this life so unfair ya..

Sunday, June 5, 2011

Fall

pencil on sketchbook and digital improvement on color

do you know what is good from being fallen? you'll realize that it is hurt and not gonna fall for twice.
people fall once, some of them twice or more. but you know, you can stay up and forget it and just start over again. or maybe you can stay fall, and killed by the growing up bad feeling of your own. well, there's no such important point I wanna tell you. I just want you to stay up for all the failure you've done. like not passing the SNMPTN undangan, or failed at your national examination, or anything else. you will still have another chance to SNMPTN tertulis or Paket C or anything else. sounds cliche but that's true. This universe have its secret to be succeed: sincerely accept your failure

Wednesday, April 6, 2011

The Name


pierre noire conté (pencil) on sketchbook and a little bit touch up in Photoshop

does your name have a meaning? I'm sure it has. No matter how weird it is, it must be got something meaningful behind it.

well, this blog has it name, Feeling Hide. Have you ever guess what meaning behind it?

I was meant to say that this blog is hiding. yes, hiding, so people would look for me. I don't need to make people to look for me but they would love to do it by their own feeling. how cool was that name meant to be huh? hehe.

What I want to say here is.. how important name is. It has powerful prayer in it. yeah, believe me. I never do something without any consideration (if you really know me. but sometimes people find me with blanky face like I have never think of something but actually I always thinking for the best way to get rid of any problem), including picking a name. So, being a philosopher is a really good thing. don't get wrong for any wishes you'll make, or even some little thing that you'll say :)